Hmm, nggak bisa dibilang dewasa, tapi nggak bisa juga dibilang anak-anak.
Iya, itulah yang disebut dengan remaja.
“Apa sih remaja itu?”
Hmm, rata-rata orang juga udah tau sih jawaban dari pertanyaan di atas. Tapi, disini aku mau jelasin tentang arti remaja bagiku.
Buat aku, remaja itu adalah sebuah proses peralihan manusia dari masa anak-anak menuju masa dewasa.
Jadi remaja itu ga gampang loh..
Di masa remaja, aku ngelewatin banyak tantangan dan perubahan. Pubertas, perubahan emosional, dan perubahan psikologi. Itulah yang aku hadapi sebagai remaja dalam proses menuju kedewasaan diriku.
Di masa remaja ini, aku lebih bisa mengenal diriku sendiri. Dari hal-hal yang paling simple; seperti mengenal makanan apa yang aku suka, cara berpakaian yang nyaman, model rambut yang cocok, sampai ke hal-hal yang lebih kompleks, seperti membuat atau menentukan suatu keputusan, serta memilih cara atau jalan keluar dalam menghadapi sebuah masalah.
“Apa sih kesulitan terbesar yang dihadapi seorang remaja?”
Aku, sebagai remaja berusia 15 tahun menganggap bahwa kesulitan terbesar yang dihadapi seorang remaja itu adalah proses penerimaan terhadap dirinya sendiri, juga lingkungan; seperti berdamai dan menerima kekurangan diri, menerima segala emosi atau perasaan yang muncul, menerima tanggapan atau respon lingkungan yang nggak sesuai dengan yang diharapkan, serta menerima segala tekanan atau masalah yang dihadapi.
Naah, setelah proses penerimaan diri dan lingkungan itu berhasil dilakukan, aku juga perlu untuk merancang masa depanku. Sulit memang, namun tetap harus aku jalani, sedikit demi sedikit.
“Merancang masa depan”. Terdengar berat dan sulit dilakukan ya?. Hmm, tapi, nyatanya nggak seseram itu kok. Buat aku, merancang masa depan itu bisa dilakukan dari langkah-langkah yang paling mudah dan realistis untuk dilakukan.
Pertama, dengan melakukan kegiatan positif atau hobi, seperti mendengarkan lagu, menulis, melakukan aktifitas olahraga, menggambar, nyemil, menyanyi, menari, berjalan santai, dan sebagainya.
Kedua, dengan menanamkan sugesti positif terhadap diri sendiri, seperti “aku berarti”, “aku pasti bisa melakukannya”, “aku pasti bisa melewatinya”, “aku pantas dicintai”, dan lain sebagainya.
Ketiga, dengan mengelilingi diri dengan orang-orang yang membuat kita merasa berarti, dicintai, dan bisa memunculkan/menampilkan sisi-sisi diri atau citra diri kita secara bebas dan nyaman, tanpa tuntutan serta ejekan.
“Lantas, apa sih yang remaja butuhkan?”
Menurutku, yang diperlukan oleh seorang remaja adalah sebuah ruang. Ruang untuk menampilkan diri secara bebas, nyaman, dan aman. Hal lain yang dibutuhkan oleh seorang remaja ialah dukungan dan apresiasi.
Jadi, remaja itu merupakan proses menarik yang harus setiap orang lewati dengan bijak, berani, tangguh, serta tanpa menyia-nyiakannya, karena proses remaja hanya dapat dialami sekali dalam hidup. Dan kelak, mungkin kita akan merindukan masa-masa remaja yang sering kita anggap sulit dan “menyebalkan” ini xixixi.